Berbagai kegiatan selama liburan dijogja kulakukan, mulai dari tidur, ampe ngejaga keponakan keponakan yang kebetulan pada datang di rumah tua milik orang tua.
Tak lupa juga mempersiapkan kondisi badan agar fit untuk naek gunung merapi. setelah hampir lebih dari 5 tahun tidak menginjakkan kaki di gunung merapi. Sehari sebelumnya sengaja kusempatkan untuk hiking sebentar di kaliurang bersama adek angkatku, tepatnya di tempat wisata goa jepang bersebelahan dengan plawangan.. lumayan... sekedar menghirup udara pegunungan.
Akhirnya tanggal 31 december itupun tiba, segala persiapan untuk naek gunung telah disiapkan sebelumnya. Mulai dari raincoat, senter, sleeping bag, sarung, dan logistic.
Untuk rencana kali ini kita akan mendaki melalui basecamp selo,boyolali. Berangkat dari jogja, kearah magelang, menuju arah yang ke Tlatar. Sampe disitu sudah menunggu beberapa kawan dan keponakan,(Royak, Marmien, bembeng, celeng gunung, topik dan pacarnya, burhan beserta istri) untuk segera melanjutkan ke selo. Melewati jalan yang berkelok kelok seperti ular, ditengah rintik rintik hujan pegunungan, melewati kabut yang udah mulai turun. Yang ada hanya pandangan jauh kedepan penuh konsentrasi melihat jalan dengan jarak pandang kurang dari 5 meter.
Mampir dulu ke mesjid sembari menunggu isya' berkumandang. Hujan tak kunjung reda. Hawa dingin menusuk tulang yang dulu kurasakan pertama kali tidak lagi kurasakan di mesjid itu sekarang. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke basecamp yang dituju. Dengan sepeda motor milik adekku. Kutitipkan di rumah perkampungan penduduk.
Hujan masih saja turun. Kupasang raincoat dibadan. Isi dirigen dengan air gunung. Kira kira jam 9 malam barulah kita mulai naik dari basecamp. Bismillah..
Setelah beberapa menit ku berjalan ku baru sadar bahwa jalan yang dulu kulewati tidak seterjal ini. Banyak yang berubah, Jalan setapak menuju akhir pertanian penduduk kini telah menjadi jalan mengalirnya air dari gunung sehingga cukup terjal dan licin. Tapi tekad tetap ada. "Aku harus naek..." pikirku.
Jalan Pertanian penduduk hampir berujung, salah satu anggota yang belum pernah naek minta break dan tidak ingin melanjutkan perjalanan lagi. Dan dengan terpaksa dia harus turun sendiri. Dan kita segera melanjutkan perjalan dengan hati hati, meraba, mencari jalan yang bagus untuk bisa dilewati.
Tibalah kita di simpang kartini, membuat opsi kita untuk naek dengan jalan yang lebih nyantei atau lebih terjal. Akhirnya kawan kawan sepakat mengambil jalur kanan yang bisa lebih cepat sampe di watu gajah.
Melewati batu batu yang tidak begitu tajam dengan kemiringan hampir 50 drajat. Sesekali bercanda di tengah perjalanan untuk mengisi heningnya malam disertai badai yang sudah mulai menderu deru. Sesekali kita break di kemiringan tersebut untuk sekedar mengisi perut dengan logistik yang sudah dipersiapkan.
Akhirnya nyampe juga di watu gajah. Perjalanan dilanjutkan untuk mencari tempat yang cocok untuk berteduh dan membuat tenda, karena jam sudah menunjukkan jam 12 malam. Akhirnya ketemu tempat yang cocok. Dan malam itu dihabiskan dengan beristirahat sambil ditemani badai dan hawa dingin dan rintikan hujan.
Pagi telah tiba dan ternyata pagi yang mendung sehingga kita tidak dapat sunrise untuk pertama kali ditahun 2009. Setelah menunggu ditemani kopi dan mie yang dimasak sebelumnya, hampir jam 7-8 kita melanjutkan perjalanan menuju ke pasar brubah dan puncak garuda.
Sungguh indah pemandangan yang ada disekitarku, Gunung merbabu terlihat jelas dikelilingi awan nan putih. gunung sindor dan sumbing yang muncul dikejauhan beralaskan awan putih.
Setelah berjalan agak lama sampelah kita di pasar brubah. waw.. menakjubkan sekali.
akhirnya perjalanan dilanjutkan dengan meninggalkan barang bawaan untuk bisa naek ke puncak garuda. Karena kita harus melintasi bebatuan terjal dan sering longsor.
Puncak garuda.. puncak dari gunung merapi. akhirnya Sampelah kita.. setelah 5 tahun lamanya... kesempatan itu ada,, Aku telah sampai puncak gunung merapi.
Merbabu
Pasar bubrah
Depan Puncak Garuda
Related Links :
- Kebebasan Bujangan
-
Ooh..indahnya
ReplyDeleteOoh... bahagianya perjalanan ini
trekker rupanya........
ReplyDelete@bang diod :
ReplyDeletetrekker gadungan hehheheh