Bintang Daud dalam Peradaban Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika mendengar nama bintang daud atau
bintang david, yang terlintas di benak kebanyakan orang saat ini mungkin
adalah Yahudi atau Zionis. Faktanya, simbol bintang tersebut saat ini
memang dikenal sebagai salah satu representasi Israel —yang notabene
adalah negara Yahudi.

Namun, siapa sangka jika di masa lalu bintang daud ternyata juga pernah
dipakai di dalam dunia Islam. Menurut catatan sejarah, simbol bintang
bersegi enam (heksagram) itu pernah dicantumkan dalam bendera Dinasti
Karaman yang menguasai wilayah selatan daratan Ana tolia (Asia Kecil)
antara 1250–1487. Dinasti itu sendiri dikenal sebagai penganut agama
Islam yang menjalankan tradisi mazhab Hanafi.

Selain itu, bintang daud juga pernah dijadikan sebagai simbol bendera
Dinasti Isfendiyar yang menguasai bagian utara daratan Anatolia dari
1292–1461. Seperti halnya Dinasti Karaman, Dinasti Isfen diyar juga
dikenal sebagai kerajaan Islam yang menganut paham Ahlussunah waljamaah.

Selanjutnya, Hayreddin Pasha alias Khairuddin Barbarossa yang menjabat
sebagai petinggi militer Kesultanan Turki Utsmaniyah pada 1533 juga
dikatakan pernah memakai logo bintang daud di bendera perangnya.
Hayreddin Pasha adalah seorang Muslim berdarah Yunani yang dikenal
sangat loyal kepada Sultan Suleiman (Suleyman the Magnificent) yang
memerintah Utsmaniyah dari 1520–1566.

Menurut laman Flags of the World (FOTW), bendera yang dimiliki Hayred
din Pasha tidak sekadar menampilkan bintang daud. Tetapi juga
mencantumkan gambar pedang Dzulfaqar (pedang milik Ali ibn Abi Thalib).
Sementara, di atas gambar pedang itu tertera kalimat "Nashrun minallaahi
wa fathun qariibun wa bashshiril mu'miniina, yaa Muham mad" yang ditulis
dalam abjad Arab. Ben dera perang Hayreddin juga membubuh kan nama empat
sahabat Khulafa ar-Rasyidin yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman
bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu 'anhum.

Stephen F Dale dalam buku The Mus lim Empires of the Ottomans, Safa
vids, and Mughals menyebutkan, penggunaan lambang bintang daud memang
sempat populer di kalangan masyarakat Muslim pada zaman abad
pertengahan. Terutama di antara penganut mazhab Hanafi. Logo tersebut
juga kerap ditemu kan masjidmasjid yang dibangun pada masa Kesul tanan
Turki Utsmani yah.

Terakhir, bintang heksagram itu di kata kan juga sempat dipakai dalam
ben dera Maroko pada awal abad ke-19. Na mun, sejak terbentuknya negara
Isra el pada 1948, logo tersebut secara global mulai diasosiasikan
sebagai milik komunitas Yahudi semata.

sumber :
> http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/17/06/16/ormnyk313-bintang-daud-dalam-peradaban-islam

No comments:

Post a Comment

Thank you, your critique has been accepted